Angkringan atau sering juga disebut
kucingan yang awalnya populer di Jogja dan Solo sekarang populer di berbagai
daerah bahkan juga ada angkringan di luar negeri. Angkringan merupakan salah
satu bentuk penjualan makanan maupun minuman yang dijual di warung yang ada
gerobaknya dan waktu operasional di sore hari sampai malam hari hingga dini
hari. Makanan dan minuman yang beragam dengan harga yang merakyat serta
tempat yang memungkinkan pengunjung untuk makan dan ngobrol denga santai,
menjadikan angkringan tidak pernah sepi dari pembeli.
Ciri khas
Ciri khas dari angkringan
adalah adanya gerobag untuk mendisplay makanan, di dekat gerobag ada anglo
atau kompor dari tanah dengan bahan bakar arang untuk merebus aiar dalam cerek
besar. Biasanya ada 3 cerek untuk merebus air putih, wedang jahe, dan wedang the.
Makanan atau sego kucing dengan aneka lauk pilihan seperti pindang, peda, udang
atau ayam. Aneka sate yang lezat juga bisa dipilih untuk pelengkap nasi seperti
sate usus, sate, ampela ati, sate kulit ayam. Sate telur puyuh atau bakso
tusuk. Gorengan seperti mendoan, bakwan sayur, pisang goreng, tahu isi, tahu
bacem, tempe bacem dan sebagainya menjadi pilihan teman minum jahe the atau
kopi bisa menjadi pilihan bagi yang tidak ingin makan nasi. Tersedia juga aneka
kerupuk yang dikemas dalam plastik, kacang goreng atau aneka keripik juga
tersedia. Mie goreng, bihun goreng, capcay juga tersedia. Lokasi angkringan
biasanya ada di tempat yang strategis sehingga mudah dijangkau para pembeli.
Ada juga angkringan yang melengkapi dengan piring dan cangkir enamel jadul
menjadikan makanan atau minuman lebih menarik saat dikonsumi.
Arisan di Angkringan
Dengan alasan kepraktisan, saat saya
mendapat giliran untuk ketempatan arisan Dasa Wisma, saya ajak ibu-ibu untuk
arisan di angkringan yang lokasinya tidak jauh dari rumah saya. Saya booking tempat
beberapa hari sebelumnya. Karena tenpat cukup luas, keberadaan kami tidak
menggangu pengunjung yang mau berlama-lama
di angkringan. Pertemuan Dasa Wisma yang diadakan sebulan sekali menjadi ajang
silaturahmi dengan tetangga dekat tapi sehari-hari jarang ketemu karena
kesibukan masing-masing. Sambil ngobrol santai mereka bisa memilih makan dan
minum sesuai selera mereka. Saat mau pulang saya persilahkan mereka memilih
menu untuk orang tercinta dirumah. Ternyata pilihan saya untuk mengadakan
arisan di nagkringan ditiru beberapa ibu lain saat mereka dapat giliran di
bulan berikutnya. Alhamdulillah, selain praktis karena tidak perlu repot-repot
menyiapakan temapat dan aneka makanan dirumah, saya merasa senang karena yang
hadir juga pemilik angkringan juga senang. Ayo ke Angkrinagn untuk mensupport
UMKM local.
Subscribe by Email
Follow Updates Articles from This Blog via Email
No Comments